Monday, March 12, 2012

Kebiasaan Pers Membuat Berita Bohong

Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu“. (QS. Al Hujurat: 6).






Al Baghawy dalam tafsirnya mengatakan bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan Al Walid bin Uqbah bin Abi Muith yang diutus oleh Rasulullah saw kepada Bani Al-Musthaliq. Di masa jahiliyah Al Walid bermusuhan dengan Bani Musthaliq. Tatkala dia mendengar bahwa kaum bani Musthaliq akan menjumpainya sebagai sikap takzim terhadap perintah Rasulullah saw, syaitan justru membisikinya bahwa mereka akan membunuhnya.

Maka dia kembali kepada Rasulullah memberikan laporan bahwa Bani Musthalig menolak membayar zakat dan akan membunuhnya. Mendengar hal itu Rasulullah saw murka kepada mereka dan bertekad hendak memerangi mereka.

Kabar kembalinya Al Walid sampai kepada Bani Musthaliq. Mereka segera datang kepada Rasulullah saw. Lalu menyampaikan: Wahai Rasulullah saw kami sudah mendengar tentang utusanmu. Maka kami keluar untuk menyambutnya dan memuliakannya dan kami akan membayar kepadanya apa yang sudah kami terima sebagai hak Allah Azza wa Jalla. Lalu ternyata dia kembali. Kami khawatir kalau-kalau yang membuatnya kembali adalah perintahmu karena engkau murka kepada kami. Sungguh kami berlindung kepada Allah dari murka-Nya dan murka Rasul-Nya.

Rasulullah saw mencurigai mereka. Beliau mengutus sahabatnya Khalid bin Walid ra secara diam-diam ke perkampungan mereka dengan membawa pasukan. Beliau memerintahkan agar menyembunyikan kedatangannya. Beliau bersabda: Perhatikan, Jika engkau melihat adanya bukti keimanan mereka, maka ambillah zakat dari harta mereka. Jika engkau tidak melihat, maka gunakan untuk mereka apa yang digunakan terhadap orang-orang kafir.

Maka Khalid melaksanakan perintah itu. Khalid mendengar adzan sholat Maghrib dan Isya di perkampungan mereka. Maka Khalid mengambil zakat dari mereka. Khalid hanya melihat kebaikan dan ketaatan mereka. Lalu Khalid pulang ke Madinah menjumpai Rasulullah saw dan mengabarkan apa yang dia lihat.

Maka turunlah firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang seorang fasik (yakni Al Walid bin Uqbah) membawa kabar, maka telitilah terlebih dahulu supaya kalian tidak menimpakan pembunuhan atau peperangan kepada suatu kaum lantaran tidak tahu sehingga menyesali kesalahan yang kalian lakukan! ”

Allah SWT telah menggelari Al Walid bin Uqbah bin Abi Muith dalam ayat di atas sebagai seorang fasik lantaran telah membuat laporan palsu, kabar bohong, yang tidak sesuai dengan faktanya tentang Bani Musthaliq yang membuat Rasulullah saw murka dan hendak memeranginya.

Cap fasik itu tepat untuknya karena telah melakukan perbuatan dosa besar, yakni bohong, apalagi kabar bohongnya itu bisa membuat fitnah yang besar yakni peperangan. Dalam beberapa ayat Al Quran orang-orang kafir disebut sebagai orang fasik. Tentu ini juga merujuk kepada kebiasaan mereka membuat berita bohong atau berita bias yang menyudutkan umat lslam.

Sebagai contoh adalah gambaran yang sering diberikan media massa Barat terhadap Isiam dan umat Islam. Mereka sering menyebut bahwa Islam bukanlah agama atau paling tidak mereka sebut islam adalah agama yang berbahaya. Jihad mereka sebut teror dan mujahid mereka sebut teroris. Kasus pengeboman yang meruntuhkan gedung Federal di Oklahoma pada tahun 1997 mereka kabarkan sebagai perbuatan teroris yang buta dari Mesir yang bernama Oemar Abdurrahman.

Mereka blow up kasus itu sebagai kasus terorisme dan mereka membuat UU Anti Terorisme. Tetapi setelah diketahui bahwa pengebomannya adalah mantan anggota marinir AS yang bernama Timothy Mc Veigh. Lalu mereka memberitakan kasus tersebut sebagai kasus kriminal biasa. Kegemaran mereka membuat berita bohong, stigma, hipokrit, dan standar ganda yang intinya selalu kampanye hitam kepada Islam dan umat Islam membuat mereka layak disebut sebagai kaum fasik.

Kebiasaan pers Barat membuat berita bohong, stigmatis, hipokrit, dan standar ganda yang intinya selalu kampanye hitam kepada Islam dan umat Islam tampaknya menular kepada pers kita yang memang mayoritas dikuasai oleh orang-orang kafir.

Sebagai contoh adalah mereka memblow up seruan pembubaran FPI oleh segelintir orang liberal yang mengerahkan bencong, gadis bertato, dan pemuda berambut gimbal di bunderan HI beberapa waktu lalu dengan porsi yang over dosis.

Umat Islam harus memahami bahwa media massa sekuler yang mengidap islamophobia yang gemar membuat berita miring kepada umat Islam adalah media fasik yang umat Islam harus mengecek secara teliti kebenaran berita mereka.

Umat Islam jangan sampai menimpakan fitnah kepada saudaranya sendiri lantaran saudaranya telah dicap oleh media massa fasik sebagai pihak yang buruk, seperti organisasi anarkis, organisasi preman, preman berjubah, dan julukan-julukan negatif lainnya. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya sesama umat Islam bersaudara…” (QS. Al Hujurat 10).

Wallahu A'lam

0 comments:

Post a Comment

 

Blogroll

Site Info

?>

Text

Dunia Islam Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template